JAKARTA (GATRANEWS) – Kemenangan 4-2 Lazio atas Feyenoord dalam laga Grup F Grup F Liga Europa di Stadion Olimpico Roma, Jumat dini hari WIB hingga Jumat dini hari WIB, diakui pelatih kepala Lazio Maurizio Sarri.
Mengutip sepak bola Italia pada hari Jumat, Sarri menjelaskan bahwa timnya “bermain dengan api” di 20 menit terakhir pertandingan, akibatnya timnya kebobolan dua gol setelah menang 4-0.
Baca juga: La Liga Indonesia – Gelandang Deva United Lucas Ramos Ingin Hadapi Bali United
“Selalu sulit di Eropa, klub asing tidak menyerah ketika mereka tertinggal 4-0, jadi kami tidak boleh bermain api dalam 20 menit terakhir seperti yang kami lakukan,” kata Sarri.
“60 menit pertama sangat, sangat bagus, performa tingkat atas dan saya kecewa kami mengacaukan 20 menit terakhir karena di Eropa itu adalah risiko yang sangat besar.”
Dalam laga ini, Sarri tampil bergiliran dalam skala minimal, termasuk masih memainkan kiper utama Ivan Providel, dan hanya mengistirahatkan tiga pemain utamanya.
“Kami mengistirahatkan tiga pemain, yang lain mendapat menit bermain dan kami akan melihat apa yang perlu diubah untuk pertandingan berikutnya,” kata Sarri.
“Jelas kami masih memiliki keterbatasan dalam hal mentalitas, karena kami menunjukkan banyak determinasi dan pendekatan yang tepat, tetapi pada akhirnya kami melepaskan gas, yang berbahaya.”
“Saya pikir di Serie A kami tidak mendapatkan hasil yang pantas kami dapatkan, sebagian karena kesalahan kami sendiri dan sebagian karena apa yang terjadi.”
Dalam laga ini, Lazio yang dipimpin oleh Luis Alberto, Felipe Anderson dan Matthias Vecino mencetak dua gol, namun Feyenoord mencetak gol melalui Santiago Jimenez. Kali kedua menutup jarak.
Secara statistik, Lazio mampu mendominasi permainan dengan 63% penguasaan bola dan 15 tembakan tepat sasaran (8 di antaranya tepat sasaran).
