JAKARTA (GATRANEWS) – Inter Milan pada Rabu mengumumkan kerugian 140 juta euro (Rp2,04 triliun) pada musim 2021-2022, kerugian besar akibat pandemi COVID-19.
Apa yang disebut kerugian Inter karena pembatasan terkait pandemi, yang tetap berlaku di paruh pertama musim lalu, berkurang 105 juta euro dari kerugian musim lalu.
Baca juga: Liga Spanyol, Akankah Messi Kembali ke Barcelona?
Pendapatan juga meningkat sebesar €75 juta pada kuartal sebelumnya menjadi €439,6 juta.
Pada akhir musim 2019-20, memasuki tahun keuangan berikutnya setelah pandemi melanda Eropa, Inter mengatakan pendapatan telah meningkat sebesar 140 juta euro.
Inter Milan mengatakan bahwa Suning, yang memiliki Inter Milan, “telah secara resmi mengumumkan komitmennya untuk mendukung grup” untuk menebus kerugian klub.
“Dua tujuan utama klub tidak tergoyahkan, untuk mempertahankan tingkat daya saing tertinggi tim di setiap pertandingan dan untuk memperkuat posisi keuangannya,” kata Inter.
Pada hari Jumat, Juventus, rival terberat Inter di Serie A, mencatat kerugian besar sebesar 254,3 juta euro (3,7 triliun rupiah). Ini adalah tahun kelima berturut-turut neraca Juve berada di zona merah.
Berita tersebut disiarkan di GATRANEWSnews.com dengan tajuk: Inter Milan rugi Rp 2,04 triliun musim lalu