lebak (GATRANEWS) –
Pengamat politik DR Harits Hijrah Wicaksana mengatakan, jika Ganjar Pranowo dipasangkan dengan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (cawapres) dan calon wakil presiden (cawapres), pasangan tersebut berpotensi menang dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
“Keduanya memiliki suara elektoral yang tinggi, sehingga berpotensi memenangkan Pilpres 2024,” kata Setia Budhi Rangkasbitung, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Kabupaten lebak Provinsi Banten, Selasa.
Baca juga: Relawan Ganjar Jabatan Pengurus DPD/DPC di Banten
Berdasarkan hasil survei saat ini, Pilpres Ganjar 26 persen dan Prabowo 22 persen, sehingga bisa mengalahkan pasangan presiden lainnya.
Juga, mereka semua dari partai utama pemenang pemilu 2019, yakni PDI-P dan Partai Gerindra.
“Kami mempercayai temuan metode survei karena tingkat kesalahan survei relatif kecil,” jelasnya.
Menurut dia, saat ini Gubernur Jateng belum bisa menentukan calon presiden dari PDI-P, namun jika disiapkan Megawati Soekarnoputri, dipastikan perolehan suara elektoral Ganjar akan melonjak.
Bahkan, dia meyakini jika Ganjar dan Prabowo berpasangan, mereka bisa memenangkan satu putaran pemilihan presiden.
Ia juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan PDI-P menggunakan perhitungan rasional dalam menyeleksi calon presiden (capres) tingkat tinggi agar tidak kalah di Pilpres 2024 dan mengulang kesuksesan saat mengusung Joko Widodo.
Peserta Pilpres 2024 dengan aturan presidential threshold (PT) (yaitu, presidential threshold 20 persen) bisa tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, katanya.
Sebab, sangat disayangkan jika ada dua pasangan capres dan cawapres karena akan kehilangan sebagian.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden ini tidak diragukan lagi adalah yang terbaik bagi anak-anak negeri yang ingin menjadikan negeri ini lebih baik dan lebih maju.
Namun, kata dia, saat ini peta komunikasi politik capres-cawapres mulai mencair, karena kini Demokrat, Nasdrem, dan PKS telah bergabung dan sepakat mengusung capres melawan Anies Baswedan dan wakilnya. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).