tangerang (GATRANEWS) – Staf Khusus Bidang Isu Strategis Menteri Hukum dan HAM Bane Raja Manalu berharap Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pematangsiantar di Jalan Asahan KM 7, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara menjadi pilot project Kumham Pasti Services (Profesional, akuntabilitas, kolaborasi, transparansi dan inovasi).
“Harapannya Lapas Sindak harus lebih maju dan lebih baik lagi. Bisa menjadi pilot project Kumham Pasti. Tahun 2023, lapas ini diharapkan akan mendapatkan predikat Clean Service District (WBK) dan Clean Service Bureaucracy District (WBBM). ,” kata Bane Raja, Senin, dalam keterangan yang diterima tangerang.
Bain mengatakan, dari 51 satker di Kanwil Sumut, hanya dua satker yang mendapat peruntukan WBK dan satu satker mendapat WBBM. Saat ini Rutan Klas IIA Pematangsiantar dikepalai oleh M Fitra Jaya Saragih, warga asli Siantar-Simalungun.
Untuk menunjukkan kemajuan, lanjut Bain, LP Sinda minimal harus memiliki peruntukan WBK. “Kalau bisa WBBM. Dengan begitu kita bisa menjadi bagian dari beban menteri, bukan menjadi faktor yang berat,” kata Bain.
Dalam refleksi akhir tahun, Menkumham Yasonna Laoly dan Kemenkumham di bawah kepemimpinannya sudah banyak yang dicapai. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia telah diberikan Status Gagal (WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI selama 13 kali berturut-turut.
“Mari kita mulai dari Penjara Xianda. Ketika kita melakukan Xianda WBK dan WBBM, kita harus punya tujuan. Bagaimana mencapai prestasi ini. Kita harus bekerja sama dan bekerja sama. Sekalipun kita tidak bisa memberikan kontribusi besar, sekecil apapun sumbangsihnya. , selama positif pasti ada dampaknya. Untuk organisasi Kemenkumham. Semoga apa yang kita cita-citakan bisa terwujud. Lapas Klas IIA Pematangsiantar bisa menjadi bagian dari wajah positif Kemenkumham,” pungkas pendiri Yayasan Bagak.
Sebelumnya, dalam sambutannya, Ketua Kelas IIA Pematangsiantar M Fitra Jaya Saragih berterima kasih atas kunjungan staf khusus Menteri Hukum dan HAM Bane Raja Manalu atas sarannya.
Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan Lapas Klas IIA Pematangsiantar untuk mencapai tujuan bersama menjadikan Lapas Pematangsiantar lebih baik untuk WBK dan WBBM. “Mari kita tunjukkan bahwa kita mampu dan kompak untuk mencapai tujuan kita bersama,” ujarnya.