Polres Tangerang mengimbau warga untuk tidak panik atas perdagangan anak

Hukum3 Dilihat
banner 468x60

tangerang (GATRANEWS) – Kapolres Metro tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengimbau masyarakat tidak panik dengan isu perdagangan anak yang beredar di berbagai pesan instan sebelum mengetahui faktanya.

banner 336x280

“Penculikan terhadap anak merajalela. Masyarakat diimbau jangan terlalu takut atau cemas. Jangan percaya sampai tahu faktanya,” kata Kapolres Kombes Pol Zain dalam keterangannya di tangerang, Jumat.

Ia juga mengatakan, mengenai waktu kejadian, belum diketahui kebenaran informasi yang beredar saat ini tentang perdagangan anak.

Oleh karena itu, masyarakat Kota tangerang harus membaca dan mencerna segala macam informasi yang beredar dengan bijak. “Jangan percaya sebelum tahu faktanya. Namun harus tetap waspada,” kata Kapolres.

Ia melanjutkan, agar orang tua memberikan pengertian kepada anaknya agar tidak mudah terpengaruh oleh orang asing. Juga, didekati oleh orang asing di sekolah atau saat jauh dari rumah.

Dikatakannya, “Penguatan pengawasan dan pemantauan mereka saat berada di luar dapat lebih dicegah. Pastikan anak-anak tidak menggunakan barang-barang mewah dan mencolok. Jika melihat orang yang mencurigakan, laporkan ke petugas terdekat.”

Dia juga meminta jika ditemukan kecelakaan, masyarakat Kota tangerang harus mengutamakan asas praduga tak bersalah dan tidak menegakkan hukum sendiri.

“Polres Metro tangerang menyediakan layanan pengaduan yang bisa digunakan masyarakat. Diantaranya call center 110 dan whatsapp 082211110110. Bisa juga layanan Balai Kota tangerang atau layanan LAKSA di 112,” kata Kapolres.

Sementara itu, dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota tangerang Jatmiko mengungkapkan, menyikapi situasi tersebut, DP3AP2KB terus memperkuat Satuan Tugas Perlindungan Anak Terpadu (PATBM) berbasis masyarakat di Kota tangerang.

“Di Kota tangerang ada kurang lebih 7.800 tim PATBM yang tersebar di 104 kecamatan, masing-masing 75 tim, yang dibentuk tiga tahun lalu. Apabila terjadi kasus pada anak-anak, mereka dikerahkan untuk Menanggapi secara cepat,” jelasnya.

Jatmiko melanjutkan, dalam isu perdagangan anak, kita harus fokus mendidik anak, memperkuat kewaspadaan orang tua dan kesadaran masyarakat untuk saling peduli.

“Jadi, semua saling menjaga, saling mengawasi, dan saling mencegah. Tidak perlu panik menghadapi masalah wabah, tapi kewaspadaan terus ditingkatkan,” ujarnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *