JAKARTA (GATRANEWS) – Banyak duta besar (duta besar) dan perwakilan negara sahabat menyampaikan apresiasinya atas acara Pekan Olahraga Pemasyarakatan yang digelar pada Sabtu (3/11/2023) di Lapas Narkoba Kelas IIa Cipinang.
Duta Besar Jerman Ina Lepel mengatakan apa yang dilakukan Ditjen Pas Kemenkumham merupakan langkah yang baik bagi narapidana.
“Memang para koruptor harus diberikan kesempatan ini. Kami senang menjadi bagian dari kampanye ini. Kami berharap hal seperti ini juga akan diterapkan di seluruh Lapas di Indonesia,” ujar Ina Lapel dalam keterangan resminya.
Duta Besar Hungaria untuk China, Lilia Karse, juga mengungkapkan pendapat yang sama. Sangat menyenangkan baginya untuk menjadi bagian dari Pekan Olahraga Pemasyarakatan. “Sangat menyenangkan, ini acara yang bagus dan mudah-mudahan terus berlanjut,” katanya.
Selama Pekan Olahraga Pemasyarakatan, total 49 duta besar dan perwakilan dari negara sahabat hadir, termasuk duta besar dari negara-negara ASEAN, Mesir, Venezuela, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Tunisia, Thailand, Ukraina, Kroasia, Korea Utara, Seychelles , Nigeria, Hongaria, Armenia, Maroko, Italia, Kenya, Afrika Selatan, Pakistan, Armenia, Maroko, Dominika, Nigeria, Belanda, Singapura, Sudan, Jerman, dan Mozambik, dll.
Dalam acara tersebut, duta besar dan perwakilan negara sahabat diundang untuk memainkan showcase mini football bersama sekelompok narapidana dan pemangku kepentingan pemasyarakatan.
Tidak hanya sepak bola mini, para duta diundang untuk mengikuti olahraga dan kompetisi tradisional seperti balap karung, balap bakiak, balap bambu gila, dan tarian poco-poco.
Menteri Hukum dan HAM Yasona Lawley mengatakan Pekan Olahraga Balai Rehabilitasi Cipinang ini bukan yang pertama dan juga akan diadakan di lapas-lapas di seluruh Indonesia.
“Tujuan dari kampanye ini adalah untuk menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa kehidupan penjara tidak seseram yang dibayangkan,” katanya.
Yasonna ingin para undangan bisa bermain game bersama dalam suasana akrab, termasuk dengan warga sponsor. “Melalui kampanye ini, kita juga dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa narapidana adalah teman, saudara kita, yang memiliki kesempatan untuk kembali ke masyarakat yang baik, berkualitas, taat hukum di mana mereka tidak melanggar dan konsisten dengan tujuan kita. Sistem koreksi,” katanya.
Kepada Dubes, perwakilan Sekretariat ASEAN dan perwakilan United Nations Office on Drugs and Crime, Yasonna menyampaikan terima kasih khususnya atas kehadiran, kontribusi dan dukungannya sebagai negara sahabat dalam menunaikan tugas dan fungsi pemasyarakatan. di Indonesia.
Tahanan harus dilihat sebagai manusia dengan hak asasi manusia yang sama seperti orang lain, bahkan jika mereka dikurung di balik tembok dan jeruji besi, kata Menkumham.
“Saat ini kita juga bisa melihat sendiri hasil produktivitas warga binaan. Kita bisa lihat kualitas produk mereka tidak kalah dengan produk luar negeri, bahkan ada yang sudah diekspor ke luar negeri. berbagai negara,” ujar Menkumham.
Yasona juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh petugas pemasyarakatan yang telah menginisiasi dan mempersiapkan acara tersebut. Menurutnya, rangkaian acara memperingati HBP yang melibatkan warga binaan, petugas pemasyarakatan, dan masyarakat termasuk stakeholders, merupakan wujud padu padannya tiga unsur pendukung yang selalu bersinergi untuk menyukseskan sistem pemasyarakatan.
“CSD tidak bisa bekerja sendiri dan tentunya membutuhkan dukungan dari para pemangku kepentingan kita, terutama Bapak/Ibu di sini hari ini, para duta besar negara sahabat yang kita banggakan, dan mitra kita di dalam dan luar negeri. Sejauh ini kami telah bekerja sama secara erat selama ini,” lanjutnya.