pandeglang (GATRANEWS) – Nawacita putaran terakhir janji, pemilu serentak terbesar dalam sejarah Republik Indonesia, berpeluang menjadi peradaban besar karena kita berada di persimpangan berbagai budaya dunia. Menuju kedewasaan berdemokrasi diperlukan, bahkan KPU dan komponen negara lainnya memiliki tanggung jawab yang besar untuk memastikan pemilu diamanatkan oleh undang-undang berdasarkan asas keterusterangan, keterbukaan, kebebasan, kejujuran dan kerahasiaan yang adil (luberjurdil).
KPU Indonesia telah mengidentifikasi 18 partai nasional dan enam partai lokal Aceh untuk berpartisipasi dalam pemilu 2024. Pengajuan dukungan minimal merupakan syarat pencalonan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) yang sedang berlangsung. Selain sebagai ajang memperkenalkan diri dan mengkomunikasikan visi misi untuk meyakinkan pemilih, momentum kampanye harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kesadaran dan mengedukasi pemilih tentang pentingnya aktif dalam pemilu. Sebagaimana tertuang dalam Pasal 267(1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, penyelenggaraan pemilu merupakan bagian dari pendidikan politik publik dan dilakukan secara bertanggung jawab.
…Kini saatnya menggunakan hak pilih kita, menyampaikan keinginan bersama untuk kebaikan negara, meyakini dengan teguh bahwa suara kita berharga, menentukan arah masa depan Indonesia…Rabu, 14 Februari polling stasiun
Lirik ini merepresentasikan semangat menyambut pesta tahunan Partai Demokrat ke-5, setahun menjelang pemilihan estafet kepemimpinan serentak pada 2024. Maskot dan Jingle Pilkada Serentak telah ditetapkan, Sura artinya suara rakyat, dan Sulu artinya suara pemilu, Sura dan Sulu akan menjadi simbol pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, perwujudan suara rakyat Indonesia. Pemilu adalah tentang mendapatkan pemimpin yang terpercaya.
“Dengan kata lain, keikutsertaan kita dalam pemilu adalah gerakan filantropi untuk percepatan pembangunan. Menyambut Indonesia Emas 2045 dan harapan serta realita godaan duniawi dalam pesta demokrasi seringkali menjadi penghambat untuk menemukan pemimpin yang berintegritas. Itu menjadi syarat mutlak untuk peran sinergi dan kolaborasi multi pihak (pentahelix).
Bolak-balik penyelidikan pemilu akan hidup tahun ini. Struktur dan peta demokrasi tetap dinamis, karena politik seringkali merupakan seni untuk mewujudkannya. Demokrasi kita bergantung pada individu, dan semakin banyak orang dan penguasa yang memilih, semakin baik kualitas demokrasi.
Meminjam kata-kata filosof Herman Heller, “Konstitusi tidak hanya legal, tetapi juga sosiologis dan politis. Konstitusi adalah kumpulan seluruh sistem ketatanegaraan nasional dalam berbagai bentuk untuk membentuk penyelenggaraan pemerintahan nasional. Dengan kata lain, proses demokrasi tidak boleh dikhianati oleh politik uang (beli suara), memilih secara mandiri, karena pada kenyataannya kita bisa tumbuh bersama sebagai masyarakat majemuk.
Mari bersama-sama kita jaga pesta demokrasi di negara kita. Jika ingin hal itu terjadi, semua pihak mulai dari pemerintah, peserta pemilu, penyelenggara, hingga masyarakat harus berkomitmen menjaga suasana pemilu 2024 tetap damai. Pemilu harus mampu menjadi ajang debat gagasan, konsep, dan agenda kerja untuk menjawab berbagai tantangan. Meneruskan persaudaraan, saling memberkati dengan ambisi politik yang berbeda, saling menghormati dan menghormati untuk menjaga persaudaraan.
Siapa pun yang memenangkan pemilu, kepentingan rakyat harus menjadi panglima tertinggi.Sudah saatnya berpolitik dengan cara yang bermoral dan bukan dengan cara yang licik, kemudian berjiwa patriotik untuk bekerja sama menjaga demokrasi di Indonesia. . Masa depan ada di ujung jari Anda, identifikasi, kaji, dan tentukan pilihan Anda. Ingat 2024 Ingat pemilu, pemilu adalah pesta, mari bergembira dan bergembira dalam demokrasi kita. Datanglah ke TPS pada Rabu, 14 Februari 2024.
