tangerang (GATRANEWS) – Sorta Delima Lumban Tobing, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung, tegas membantah Dhawang Delvie menjalankan bisnis catering di Lapas Rajabasa
“Di Lapas Rajabasa ada kantin yang dikelola oleh Koperasi Lapas Rajabasa. Kantin menyediakan kebutuhan sehari-hari (klontong) dan menyiapkan makanan untuk pegawai dan narapidana,” kata Sorta Lumban Tobing dalam keterangan yang diterima di tangerang, Rabu.
Dia menjelaskan, pihaknya telah mencermati Dhawang Delvie, sipir penjara Rajabasa yang populer di media sosial karena memamerkan kekayaannya.
“Kami sudah membawanya ke kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM di Lampung untuk dilakukan pemeriksaan, namun mengingat hasil pemeriksaan lanjutan oleh tim pemeriksa belum selesai,” ujar
Setelah dilakukan penyelidikan awal, ternyata harta yang dipamerkan Abang Dawang tidak seluruhnya miliknya, seperti sepeda motor keluaran tahun 2020. ,” Dia berkata.
Konon untuk postingan di kolam renang tersebut, pelaku mengaku berada di rumah pribadi yang dibelinya seharga 200 juta pada tahun 2020 lalu. Dia mengatakan dia membeli rumah itu dengan dana, yang sebagian besar datang dari bantuan mertuanya yang menjalankan bisnis. “Ya, itu rumah Tawang, tapi dibeli dengan bantuan mertuanya yang berbisnis,” tambah Solta.
Sorta juga menjelaskan bahwa rumah sakit yang ramai diberitakan di media sosial itu sebenarnya merupakan klinik bersalin yang didirikan oleh mertuanya di wilayah Lampung Selatan pada 2009 dan bukan miliknya. “Akibatnya, tim review yang diketuai Kadivpas Farid Junaedi mengeluarkan pernyataan terkait,” kata Sorta.
Kakanwil Kemenkumham Lampung juga menjelaskan Dhawang merupakan pegawai Golongan III dengan masa kerja 13 tahun dan gaji bulanan sekitar 8 juta.
“Beliau juga dikenal memiliki usaha penangkaran burung khusus yang bersaing di kompetisi regional dan nasional.
Sedangkan istrinya seorang bidan dan bekerja sampingan di klinik bersalin milik orang tuanya, membantu memberikan perawatan medis,” ujarnya.
