lebak (GATRANEWS) –
Banten KH Hasan Basri, seorang ulama karismatik dari Kabupaten lebak, telah berusaha untuk menggugat pimpinan Pesantren Al Zaytun atas pernyataannya yang menyesatkan yang memicu perdebatan dan kontroversi di masyarakat.
“Kami berharap polisi menindak secara hukum pernyataan Abdul Salam atau yang lebih dikenal dengan Panji Gumilang ini,” kata Nuru Hasana Lang, Ketua Pondok Pesantren Casbitong, Senin.
Pernyataan menyesatkan pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu di Jawa Barat antara lain mengklaim bahwa Al-Qur’an bukanlah firman Tuhan melainkan sabda Nabi Muhammad.
Pernyataan ini menyesatkan, Panjigumilang tidak tahu mana yang Al Quran, Hadits dan Hadits Nabi.
Jika Al-Qur’an diturunkan melalui malaikat Jibril, maka membacanya juga termasuk ibadah, seperti shalat.
Selain itu, tidak ada makhluk hidup lain yang mampu mengucapkan bahkan salah satu Al-Qur’an terpendek.
Sedangkan Hadits Qusi diturunkan kepada Nabi, namun tidak melalui malaikat, melainkan langsung melalui ilham atau mimpi dan tidak dapat dibaca melalui ibadah.
Meskipun hadits Nabi diwahyukan oleh Allah, maknanya tetap pada Nabi.
Oleh karena itu, tentu sangat menyesatkan bagi Panjigumilan untuk mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah sabda Nabi.
“Kami mendukung Dr. Menkopolhukam Mahfud dengan alasan pernyataan Panji Gumilang mengandung unsur tindak pidana yang dapat dilaporkan ke Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri),” kata KH Hasan Basri.
Ketua Pengurus Besar Pengurus Pondok Pesantren se-Indonesia KH Ahmad Rofiudin mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan sikap meminta pemerintah pusat segera menindaklanjuti dan menindak hukum yang didominasi pesantren Al Zaytun karena menodai dan menodai ajaran Islam. .
Ia mengatakan, jika situasi tersebut berlarut-larut dan tidak diselesaikan dengan hukum, tentu akan menimbulkan keresahan sosial dan juga memecah belah persatuan dan kesatuan negara.
“Kami tidak ingin negara kami terbagi,” katanya.
KH Tb Hamdi Ma’ani, Ketua Majelis Ulama (MUI) Banten, Indonesia, mengatakan akan melarang anak-anak Banten belajar di pondok pesantren Al Zaytun selama dipimpin oleh Panji Gumilang.
Hal ini karena ajaran yang diformulasikan oleh pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun bias dan sering membuat pernyataan yang kontroversial dan menyesatkan.
“Kami minta anak-anak Banten tidak belajar di sekolah petani pimpinan Panjigumilang,” ujarnya.
Berita tersebut dimuat di GATRANEWSnews.com dengan judul: Pendeta karismatik Le Baque berupaya menuntut Panjigumiran